Phoenix OS, Android 7.0 untuk PC / Desktop dan Laptop
Persiapan
Disini kami memcoba me-review Phoenix OS yang berhasil kami boot dan melakukan beberapa uji coba di Laptop berprosesor AMD APU E2 E450 dengan RAM 4GB dan Grafis AMD Radeon 6320. USB Flash yang kami gunakan berukuran 16 GB dengan USB 2.0.
Instalasi ke USB Flash Disk
Berbeda dengan Remix OS yang dapat menggunakan software Unetbootin untuk menginstal pada USB Flash. Phoenix OS telah menyediakan software tersendiri untuk menginstalnya pada USB Flash. Software tersebut bisa kamu download disini, hanya tersedia untuk sistem operasi Microsoft Windows. Sayangnya software tersebut berbahasa Mandarin . Tapi software tersebut sudah kami coba tanpa masalah.
Berikut langkahnya
- Format terlebih dahulu USB Flash kamu dengan format FAT 32
- Buka software USB Maker yang telah kamu download.
- Pilih ROM Phoenix OS 1.0 untuk PC yang telah kamu download (langkah 1)
- Pilih drive USB Flash kamu (langkah 2)
- Klik tombol pada langkah 3 tujuannya untuk membagi partisi secara otomatis. Secara default dia akan membagi 2 partisi dengan format FAT 32 sebagai instalasi sistemnya dan partisi dengan format EXT2 sebagai Data.
- Klik tombol langkah 4 untuk memulai instalasi, jika kamu yakin tekan Yes.
- Tunggu hingga instalasi selesai, restart komputer dan coba boot melalui USB Flash.
Review
Awal booting kamu harus memilih bahasa yang akan kamu gunakan. Bahasa yang tersedia hanya 2 yaitu Mandarin dan Bahasa Inggris (AS). Jika kamu paham Mandarin silakan pilih Mandarin jika tidak pilih Bahasa Inggris saja. Phoenix menyarankan untuk connect ke internet, jika tidak silakan skip saja.
Desktop Phoenix OS mirip dengan Chrome OS atau Remix OS dengan desain material. Tersedia start menu untuk kamu memilih aplikasi yang ingin dijalankan, taskbar dan mendukung multi-window. Pada sudut kanan bawah kamu bisa menemukan icon tray untuk melihat status baterai, internet, sound juga notifikasi.
Secara default aplikasi yang terpasang yaitu Stardust (browser), File Manager, CZTextEditor, Security (pengaturan location, aplikasi, baterai), Settings, Camera, Calculator, Gallery (foto), Calculator, Clock, Calendar, Email, Music, WPS Office, 360 (App Store), Voice Recorder dan Notes.
Browser Stardust menggunakan kode sumber dari Chromium, tampilannya persis dengan Chrome yang dioptimalkan untuk perangkat sentuh. Scroll menggunakan mouse terasa terbalik karena browser tersebut menggunakan reverse scrolling yang dioptimalkan untuk layar sentuh. Seharusnya jika menggunakan mouse reverse scrolling tidak aktif, diaktifkan jika menggunakan touchpad atau layar sentuh. Entah kenapa ketika memutar video di Youtube tidak bisa dijalankan yang seharusnya sudah mendukung HTML5. Secara default browser Startdust telah terpasang Ad block.
Toko aplikasinya menggunakan 360 buatan China, sulit untuk membacanya tanpa kemampuan bahasa Mandarin. Sayangnya tidak ada satupun aplikasi Google seperti Google Play Store, Gmail, Chrome dan sebagainya. Jika kamu ingin menginstal aplikasi kamu bisa men-downloadnya sendiri misalnya di APK Mirror. Kamu tidak bisa menjalankan aplikasi yang membutuhkan Google Play Service karena secara default tidak tersedia.
Aplikasi default yang tersedia tanpa masalah jika di resize dan fullscreen namun beberapa aplikasi yang diinstall sendiri terkadang tidak mendukung resize jadi teks dan tampilannya tidak beraturan. Caranya restart kembali aplikasi tersebut agar tampilannya normal kembali.
Kesimpulan
Kami tidak menemukan banyak informasi dari Phoenix OS ini, karena beberapa dokumentasi berbahasa Mandarin.
Berbeda dengan Remix OS yang membutuhkan USB Flash sebesar 8GB dengan USB 3.0. Phoenix OS bisa kamu coba dan dijalankan menggunakan USB Flash biasa dengan port USB 2 minimal 4GB saja. Kami telah mencobanya tanpa kendala yang berarti.
Ketika booting pada Remix OS kamu bisa memilih Guest mode atau Resident mode. Guest mode artinya segala perubahan yang kamu lakukan di komputer tidak akan disimpan. Resident mode secara otomatis setiap perubahan akan tersimpan, artinya akun login kamu atau aplikasi yang kamu simpan akan tetap ada ketika kamu restart atau booting kembali. Secara default pada Phoenix OS akan menjalankan resident mode.
Karena ini buatan China tentu pembuatnya harus tunduk kepada kebijakan dan hukum di negara disana. Pemerintah China terkenal dengan kebijakannya mendukung untuk menggunakan produk lokal. Secara resmi Google belum masuk kembali ke China sejak Google meninggalkan China. Sebenarnya Google tidak benar-benar meninggalkan China, dikabarkan bahwa Google akan kembali ke China tahun ini dengan membawa layanan Google Play Store.
Pengembang Remix OS telah merilis hardware mereka sendiri seperti tablet dan laptop mereka sendiri. Pendirinya sendiri didirikan oleh 3 mantan karyawan Google. Remix OS telihat lebih menjanjikan, mereka akan memastikan semua aplikasi Google berjalan sempurna di Remix OS.
Menurut pendapat kamu bagaimana? Berikut ada video yang dibuat oleh Liliputing
Update (5 Mei 2017)
Lama tidak update, ternyata PhoenixOS sudah mendapat memiliki versi Android paling baru yaitu Android 7.1. Cara instalasi ke USB Flash Disk nya pun lebih mudah dan telah menggunakan Bahasa Inggris. Kamu bisa memilih berkas EXE atai berkas ISO, disarankan kamu memilih berkas EXE. Berikut langkahnya
- Jalankan berkas EXE (PhoenixOSInstaller_v2.0.3.106.exe) yang telah kamu download sebagai administrator, caranya klik kanan berkas EXE nya dan pilih run as administrator
- Kamu bisa memilih tipe instalasi memasangnya ke USB atau Harddisk. Disarankan kamu untuk mencoba instalasi ke Flash Disk (Write t0 U Disk) jika kamu belum mem-backup harddisk kamu atau siap jika data kamu tiba-tiba hilang.
- Jendela baru akan terbuka silakan klik install dan jangan lupa pilih Data Size disesuaikan dengan ukuran flash disk kamu
- Tunggu hingga selesai dan coba boot melalui USB Flash Disk
0 komentar: